Mengenai Saya

Foto saya
Sebuah UKM yang bergerak di bidang kepencintaalaman. Di bawah naungan Institut Pertanian Malang.

Selasa, 24 Agustus 2021

Keanekaragaman dan Sebaran Jenis Mangrove di Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna



PENDAHULUAN

    Clungup Mangrove Conservation (CMC) Tiga Warna terletak di wilayah administrasi Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang. Secara topografi kawasan CMC bergelombang dan berbatu (Karst) dengan ketinggian 0 mdpl sampai 500 mdpl dengan temperatur udara berkisar antara 23º-29º C. Sedangkan kelembapan harian rata-rata adalah 90%. Area mangrove yang dikelola telah mencapai luas 74,59 hektar dan kawasan pantai seluas117 hektar. CMC Tiga Warna mengelola 3 pantai utama, yaitu Pantai Clungup, Pantai Gatra, dan Pantai Tiga Warna. 
    CMC Tiga Warna dikelola oleh kelompok masyarakat bernama 'Bhakti Alam Sendang Biru', dibawah koordinasi Bapak Saptoyo yang bertujuan untuk menyelamatkan ekosistem mangrove dan pantai/pesisir (termasuk terumbu karang). Yayasan Bhakti Alam Sendang Biru konsisten melakukan kegiatan konservasi kawasan mangrove pesisir pantai dan mengelola kawasan tersebut untuk tujuan wisata terbatas. Model pengelolaan CMC Tiga Warna tetap mempertimbangkan prinsip ekologis wilayah atau dikenal dengan ecotourism (ekowisata). Pemanfaatan lahan konservasi ini didasarkan pada asas manfaat ekonomi dan pemberdayaan masyarakat lokal sekitar area konservasi 
    Vegetasi yang tumbuh di kawasan mangrove mempunyai variasi yang seragam, yakni terdiri dari satu strata berupa pohon-pohon yang berbatang lurus dengan tinggi pohon mencapai 20m-30m. Jika tumbuh di pantai berpasir atau terumbu karang, tanaman akan tumbuh kerdil, rendah, dan batang tanaman seringkali bengkok (Arief, 2003). Vegetasi mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi, dengan jumlah jenis tercatat sebanyak 202 jenis terdiri atas 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana, 44 jenis epifit, dan 1 jenis sikas. Namun ada 47 jenis tumbuhan yang spesifik hutan mangrove. CMC Tiga Warna memiliki 3 zona mangrove yaitu Clungup, Clungup Barat, dan Kondang Buntung dengan total luas kawasan 74,59 hektar. 

 ALAT DAN METODE 

Alat 
    Alat yang digunakan dalam kegiatan di lapangan adalah, Global Position System (GPS), roll meter, kompas, hygrometer, cristianmeter, countercount, hagameter, jangka sorong, papan dada, tali raffia, buku identifikasi tumbuhan (Buku Panduan Pengenalan Jenis Mangrove Clungup Mangrove Conservation Tiga Warna), kertas kalkir, camera, tallysheet, dan alat tulis menulis. 

Metode 
  1. Metode Garis Berpetak Metode garis bertpetak sebagai modifikasi dari metode petak ganda atau metode jalur dengan cara melewati satu atau lebih petak-petak dalam jalur, sehingga sepanjang garis rintis terdapat petak-petak dengan jarak yang sama. Ukuran petak 20 m x 20 m dalam setiap pengamatan pohon, 10 m x 10 m untuk pengamatan poles, 5m x 5m untuk pengamatan sampling, dan 2m x 2m untuk pengamatan seedling serta serta tumbuhan bawah (Indriyanto, 2006). 
  2.  Metode Kuadran Berdasarkan hasil penelitian Cottam dan Curtis (1956), metode ini merupakan metode sampling tanpa petak contoh yang paling efisien karena pelaksanaannya di lapangan memerlukan waktu yang lebih sedikit, mudah, dan tidak memerlukan faktor koreksi dalam menduga kerapatan individu tumbuhan. Tetapi, dalam pelaksanaanya metode ini mempunyai dua macam keterbatasan, yaitu (I) setiap kuadran harus terdapat paling sedikit satu individu tumbuhan dan (2) setiap individu (seperti halnya pada random pair method) tidak boleh terhitung lebih dari satu kali. 
  3.  Metode transek yang digunakan dalam penelitian iniyaitu metode purpossive sampling dengan melihat kondisi geografis dan rona lingkungan, dengan tujuan mengetahui zonasi yang ada di muara sungai . Metode yang digunakan dalam pengukuran dan pengamatan vegetasi mangrove adalah menggunakan metode transek atau jalur garis berpetak dengan petak berukuran 10 x 10 m2 untuk pohon, petak dengan ukuran 5 x 5 m2 untuk tingkat pancang, sedangkan pada petak ukuran 2 x 2 m2 untuk tingkat semai (Indriyanto, 2020). 

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Gambar 1. Peta Sebaran Jenis Mangrove Clungub Barat 4

    Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa dari 35 petak ukur, didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata yang hampir tumbuh di setiap petak ukur. Hal ini dikarenakan Kondisi tanah di Clungub Barat 4 Bersedimen Mentah: Kawasan ini memiliki substrat tanah yang berlumpur dengan lapisan sedimen organik yang masih mentah (belum hitam pekat). Berdasarkan pengamatan dilapangan hal ini bisa terjadi dikarenakan Kawasan ini merupakan Kawasan tangkapan sedimen dari muara sungai secara langsung, selain itu vegetasi hutan pantai yang terdapat di Kawasan ini sangat sedikit. Dengan kondisi Tergenang Pasang Besar: Kawasan ini tergenang air hanya pada saat air pasang besar (tanggal gede: 15-18;bulan jawa atau 28-1;bulan masehi). Pada saat air pasang konda (selain tanggal gede) substrat tanah pada Kawasan ini relatif basah, dan pada saat air surut substrat tanah pada Kawasan ini kering, sehingga kelompok tumbbuhan Rhizophoraceae sangat cocok tumbuh disana. 

    Berdasarkan tabel 1, ditemukan 10 jenis mangrove yang terdiri dari 6 Famili, yaitu Acanthaceae, Rhizophoraceae, Combretaceae, Arecaceae, Sonneratiaceae, dan Meliaceae yang mana ditetapkan sebagai mangrove langka berdasarkan ketetapan IUCN dengan status kelangkaan Critical Endagered (CR) sebanyak 2 jenis, Endagered (EN) sebanyak 6 jenis, Vulnerable (VU) sebanyak 1 jenis, dan Least Concern (LC) sebanyak 1 jenis. 

 Tabel 1. Daftar jenis Mangrove di Clungub Bagian Barat 4 

No

Famili

Nama Jenis

Status Kelangkaan Berdasarkan IUCN kriteria

1.

Acanthaceae

Acanthus ilicifolius

EN

2.

Rhizophoraceae

Bruguiera cilindrica

EN

3.

Rhizophoraceae

Bruguiera gymnorrhiza

CR

4.

Rhizophoraceae

Ceriops decandra

EN

5.

Combretaceae

Lumitzera littorea

CR

6.

Arecaceae

Nypa fruticans

LC

7.

Rhizophoraceae

Rhizophora apiculata

EN

8.

Rhizophoraceae

Rhizophora mucronata

VU

9.

Sonneratiaceae

Sonneratia alba

EN

10.

Meliaceae

Xylocarpus granatum

EN

 

Tabel 2. Analisa Vegetasi Metode Garis Berpetak untuk tingkat semai, pancang, pohon

Nama jenis

Jumlah

LBDS

D

F

K

DR

FR

KR

INP

Sonneratia alba

48

0.85

21.25

0.56

1200

29.19

26.92

21.24

77.35

Rhizophora apiculata

151

1.91

47.75

0.84

3775

65.60

40.38

66.81

172.79

Rhizophora mucronata

10

0.12

3.00

0.16

250

4.12

7.69

4.42

16.24

Bruguiera gymnorrhiza

1

0.00

0.00

0.04

25

0.00

1.92

0.44

2.37

Bruguiera cilindrica

4

0.01

0.25

0.08

100

0.34

3.85

1.77

5.96

Acanthus ilicifolius

6

0.00

0.00

0.2

150

0.00

9.62

2.65

12.27

Nypa fruticans

2

0.00

0.00

0.08

50

0.00

3.85

0.88

4.73

Xylocarpus granatum

3

0.02

0.50

0.04

75

0.69

1.92

1.33

3.94

Lumitzera littorea

1

0.00

0.04

0.08

25

0.06

3.85

0.44

4.35

Jumlah

72.79

2.08

5650

100.00

100.00

100.00

300.00

 

Tabel 3. Analisa Vegetasi Metode Kuadran untuk tingkat pancang dan pohon

 

Nama Jenis

 

Jumlah

ΣLDBS

rata-rata LDBS

 

F

 

K

 

D

 

FR %

 

KR %

 

DR %

 

INP

Rhizophora apiculata

11

372.23

33.84

0.57

2.75

93.06

30.77

39.29

28.47

98.53

Bruguiera gymnorrhiza

5

28.60

5.72

0.43

1.25

7.15

23.08

17.86

2.19

43.12

Rhizopora mucronata

2

7.80

3.90

0.29

0.50

1.95

15.38

7.14

0.60

23.12

Sonneratia alba

10

898.65

89.86

0.57

2.50

224.66

30.77

35.71

68.74

135.22

 

 

 

 

1.86

7.00

326.82

100.00

100.00

100.00

300.00

 

Tabel 4. Analisa Vegetasi Metode Transek untuk tingkat semai, pancang, dan pohon.

No

Nama Jenis

Jumlah

LBDS

D

F

K

DR

FR

KR

INP

1

Ceriops decandra

2

0.00

0.00

0.33

50

0

14.29

2.33

16.61

2

Rhizophora apiculata

16

121

3025

0.67

400

40.54

28.57

18.60

87.71

3

Bruguera gymnoriza

64

123.5

3088

1.00

1600

41.37

42.86

74.42

158.65

4

Sonerathia alba

4

54

1350

0.33

100

18.09

14.29

4.65

37.03

7463

2.33

2150

100.00

100

100

300.00


    Berdasarkan ketiga tabel diatas, CMC memiliki keanekaragaman jenis yang rendah dan kemerataan jenis yang tinggi. Jenis Rhizophora apiculata merupakan jenis yang mendominasi pada hampir seluruh lokasi pengamatan. 


PENUTUP 

Kesimpulan

    Sebaran mangrove di Clungup Barat Sebaran mangrove di clungup barat bagian 4 didominasi dari family Rhizophoraceae, yaitu Rhizophora apiculata. Hal ini dikarenakan Kondisi tanah di Clungub Barat 4 Bersedimen Mentah: Kawasan ini memiliki substrat tanah yang berlumpur dengan lapisan sedimen organik yang masih mentah (belum hitam pekat). Berdasarkan pengamatan dilapangan hal ini bisa terjadi dikarenakan Kawasan ini merupakan Kawasan tangkapan sedimen dari muara sungai secara langsung, selain itu vegetasi hutan pantai yang terdapat di Kawasan ini sangat sedikit. Dengan kondisi Tergenang Pasang Besar: Kawasan ini tergenang air hanya pada saat air pasang besar (tanggal gede: 15-18;bulan jawa atau 28-1;bulan masehi). Pada saat air pasang konda (selain tanggal gede) substrat tanah pada Kawasan ini relatif basah, dan pada saat air surut substrat tanah pada Kawasan ini kering, sehingga kelompok tumbbuhan Rhizophoraceae sangat cocok tumbuh disana. 

Saran
Untuk menjaga kelestarian ekosistem flora dan fauna terkhusus di kawasan CMC Tiga Warna Bagian Barat Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang disarankan : 
  1.  Pengelola kawasan Clungup Mangrove Conservation Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang sebaiknya dilaksanakan pemantauan jangka Panjang secara teratur terhadap jenis-jenis mangrove yang ada di Clungup Barat Bagian 4 
  2.  Harus ada penelitian lebih lanjut tentang populasi dan habitat fauna di kawasan Clungup Mangrove Conservation Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, kabupaten Malang secara menyeluruh dan pemanfaatanya untuk upaya pelestarian jenis satwa sehingga dapat melakukan pengelolaan habitat untuk mencapai tujuan tertentu. 

 DAFTAR PUSTAKA 
Arief ,A.2003. Hutan Mangrove Fungsi & manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta. 
Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan, Jakarta. Bumi Aksara. 
Indriyanto.2010. Ekologi Hutan. Jakarta:PT. Bumi Aksara. Diakses pada September 04, 2020.